Nakalnya Nadia Karyawati Baru 3

0

Kami berdua berciuman sangat lama. Kurasakan kacamata Nadya menekan2 mukaku. Tapi aku tidak peduli. Bibir kami saling memagut. Lidah kami saling beradu. Aku semakin menguatkan pelukanku. Dan nadya melepaskan ciumannya. Hidungnya beradu dengan hidungku. Dapat kurasakan nafasnya yang panas dan memburu.Nadya melepas kacamatanya dan meletakkannya di sembarang tempat. 

Tanpa terasa Nadya membuka kancing bajuku. Dia melakukannya sambil menciumi leherku. Agak sulit membuka kancingku dalam keadaan seperti itu, tetapi Nadya cuek.Aku tak mau kalah. Kulepaskan leherku dari jangkauan bibir nadya, dan mulai meraih kancing kemejanya. Tak berapa lama bajunya terbuka. Tanpa diminta Nadya membuka ikat pinggangnya dan melepas celananya. Didepanku berdiri perempuan blasteran Jawa Belanda, dengan kulit yang putih dan mulus, hanya memakai pakaian dalam berwarna merah menyala. Aku menelan ludah, melihat tubuh Nadya yang indah, bagaikan model catwalk yang langsing dan proporsional. Nadya kembali menyerangku. 

Bibir kami kembali saling berciuman, tanpa sadar tanganku mengarah pada buah dada Nadya. Aku meremasnya dengan lembut. Buah dadanya yang proporsional terasa sangat empuk di tanganku. Aku dengan cepat menyisipkan tanganku ke dalam BHnya. Nadya tiba2 memegang pergelangan tanganku. Dia menahan tanganku dan seakan menyuruhku untuk mundur. Setelah aku menarik tanganku kembali, tangan Nadya mengarah ke punggungnya, dan dia melepas pengait BHnya, melepas BH nya sendiri. Nadya tersenyum kepadaku dan berkata “Kenapa melongo gitu. Kayak orang bego tau.” Aku malu sendiri dan membuang muka.Nadya memegang pipiku, dan kemudian tangannya menyusuri badanku, untuk kemudian membuka ikat pinggangku. 

Aku pasrah, dan Nadya pun menciumi badanku mulai dari leher sampai ke perutku.Aku kaget saat tangan Nadya masuk ke celana dalamku dan menggenggam penisku. Nadya lalu mengoral penisku. Aku sedikit kaget, karena tidak terbiasa dengan oral seks. Pada saat dengan tunanganku dulu, boro2 oral seks, pegang2 sedikit saja sudah kena marah. Padahal aku bukan orang yang tanpa pengalaman seks. Sebelum berpacaran dengannya, aku beberapa kali melakukannya dengan pacar2ku yang dulu.Aku meringis menahan geli akibat permainan lidah Nadya. 

Dia sangat pintar memainkan penisku dengan mulutnya. Tindakannya bervariasi, tidak hanya mengulumnya, tetapi juga dengan menciumi bagian2 yang sensitive dan memainkan lidahnya di kepala penisku. Kupikir, sebelum kejadian perkosaan yang menimpanya di US, Nadya sudah sangat berpengalaman dalam hal ini.Aku kaget dan berusaha menahan kepala Nadya ketika kurasakan spermaku hampir keluar. Nadya tampaknya mengerti dan menghentikan kegiatannya. 

Dan dalam beberapa menit kemudian, Nadya menanggalkan semua baju dalamnya, begitu juga denganku. Badan telanjang kami berdua bergumul di lantai ruang rapat. Saling berciuman, berpelukan dan menikmati keindahan tubuh masing2.Hingga pada akhirnya Nadya telentang di atas karpet, kepalanya tepat berada di bawah kepalaku. Mataku memandang lekat2 matanya yang indah.Nadya. Jawabnya
“Why did you ask ?” katanya sambil tersenyum.“Are you sure you want to do this ?” tanyaku“Were already gone too far” lanjutnya. “and now I consider you as my lover” though senyum tipisnya meluluhkan hatiku. Aku mencium keningnya. 

Kedua kaki Nadya tanpa disuruh kini telah melingkari pinggangku. Kami berciuman dengan hangat. Kedua tangannya melingkari leherku. Kudekatkan penisku ke mulut vaginanya yang mulai terasa basah. Pelan2 aku menggesekkan penisku di mulut vaginanya, mencari jalan masuk. Tetapi tiba2 otot vaginanya menegang, seakan menolak penisku untuk masuk. Aku terdiam dan memandang wajahnya, aku takut dia masih trauma akibat kejadian di US itu.“Its okay.” Nadya mengisyaratkan bahwa dia tidak apa2.Nadya membuka pahanya sedikit lebih lebar lagi dan dia tampak mencoba untuk rileks. Pelan2 kudekatkan kembali kepala penisku di bibir vaginanya. Kepala penisku sudah mulai masuk. 

Aku mulai menggerakkan penisku maju mundur, walaupun baru sedikit yang masuk. Perlahan namun pasti, penisku semakin masuk kedalam lubang vaginanya.aah.. Nadya mengerang pelan dan agak meringis ketika penisku masuk sepenuhnya ke dalam vaginanya. Aku menggerakan penisku maju mundur dalam posisi misionaris.“Mmmhhh sayang pelan2” Nadya mengingatkanku untuk tidak bergerak terlalu cepat. Dinding vaginanya seakan memijat2 batang penisku dengan lembut. “Aahhh sayang mmmhhh.. uuhhh” Nadya mengerang, menandakan dia mendekati orgasme. Tetapi aku tidak ingin malam ini berakhir secepat itu. 

Aku menghentikan gerakanku, dan ketika Nadya akan membuka mulutnya untuk bertanya, aku langsung meraih pantatnya dan menggendongnya. Aku kemudian duduk di kursi rapat dan menaikkan badan Nadya di pangkuanku. Nadya mulai berpegang pada pundakku. Dia mengerti dan segera menaikkan pantatnya, lalu dengan pelan2 dia mengarahkan lubang vaginanya ke kepala penisku. Nadya bergerak naik turun di pangkuanku. Vaginanya terus2an memijat2 batang penisku dengan lembut.Aku memegangi pinggangnya. Nadya menghentikan gerakannya dan berbisik lembut kepadaku. “Sayang kalo udah mau keluar bilang ya. 

Aku gak mau kamu keluarin disitu” aku mengiyakannya dan dia mulai kembali beraksi. Goyangannya tidak liar dan asal, tetapi begitu rapih. Begitu elegan dan anggun. Suara erangan kami memenuhi ruang rapat.Kami sudah tidak peduli lagi tentang kemungkinan satpam kembali lagi keatas dan menolong kami yang terkunci. Aku sudah tidak berpikir lagi untuk kembali menelpon orang kantor, atau mencoba mendobrak pintu pantry dan keluar lewat tangga darurat.Yang ada dipikiranku hanyalah Nadya. 

Rasanya tidak percaya gadis yang tadinya cuek dan judes kepadaku ini bisa ada dipelukanku sekarang.“Mmmmmhhh.” Nadya agak menggelinjang.“Aaahhh..” Nadya kembali bersuara. Aku bisa merasakan Nadya akan mengalami orgasme, karena selain merasakan gelinjangan tubuhnya, aku pun merasakan vaginanya makin menjepit penisku. Aku pun mengimbangi dengan menggerakkan pantatku.naik turun di kursi itu. Kursi yang biasanya dipakai rapat itu menjadi saksi bisu percintaan kami.“Sayang. Ahhhhh.” Nadya pun makin mempercepat gerakannya. 

Aku lalu bangkit sambil menggendong Nadya. Aku mendudukkan Nadya di meja rapat, Nadya tetap memelukku, dan aku terus menggerakkan penisku maju mundur.“Uuuhh. Uhhhh. Sayang. Aku mau. Ahhhhh.” Nadya menggelingjang dengan hebatnya “Tahan sedikit aku juga mau..Ahhhhh..” paha Nadya mencengkram pinggangku dan kepalanya mendongak keatas. Mengerang nikmat menandakan bahwa dia sudah orgasme. Aku terus menggerakkan penisku, dan Nadya. Ahhh.. Nadya jatuh telentang di meja rapat dan aku mencabut penisku dari lubang vaginanya. Sperma segera berhamburan dari penisku. Nadya segera bangkit dan memelukku. Kami berpelukan erat. 

Tidak berciuman, tidak melakukan apapun. Hanya berpelukan selama beberapa lama tanpa berbicara apa2. Nadya lalu melepaskan pelukannya dan turun dari meja. Dia lalu mencium pipiku lembut, kemudian dia mulai memakai kembali bajunya.Aku masih berdiri telanjang dan tertegun. Melihat Nadya yang bagaikan malaikat itu memakai bajunya satu persatu.“eh pake baju dong. Ntar keburu pagi” Nadya mengingatkankuCerita sex : Kisah Sex Dengan Ibu Gisele Sang DosenAku segera mengenakan kembali bajuku. Aku kembali mencoba tidur dengan bersandar di dinding. 

Nadya kembali pada posisinya, bersandar di bahuku.

Singkat cerita pagi pun datang. Kami berhasil keluar jam 7 pagi. Hari itu kami berdua sengaja diliburkan karena kejadian konyol itu. Selanjutnya bisa ditebak. Nadya mulai terbuka pada orang2 kantor. Dia sudah bisa berkomunikasi dengan akrab, dan sinisnya makin lama menghilang. 

Ditambah lagi ketika kini kami sudah berpacaran. Nadya menjadi ceria dan orang2 kantor tampak takjub melihat perubahan itu.
One thing leads to another. 
Dan sekarang, setelah kegagalan pernikahanku yang dulu, setelah beberapa lama berpacaran, aku akan mempersiapkan pernikahanku dengan Nadya. 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)